Liburan ke Malang - Tengger - Batu
Liburan di akhir taon 2013 ni mo banget coba in Bromo. Kebetulan dapet paketan tour yang murah banget 1.500.000/6 orang 2 hari 1malam. Itu pun menurut om qw yg tinggal di Surabaya masih kemahalan. Jalan jam.2 siang naek kereta Matarmaja Rp.65.000 aja ke Malang ... murah banget, aman, lumayan nyaman tapi berasa pegel sih. Soalnya ditempuh 17 jam dengan duduk, paling jalan bolak balik toilet, ruang restorasi.
Sampe di Malang jam.7 pagi langsung dijemput Ibu Mulyadi, leader tour kami. Setelah sarapan soto ayam depan terminal, langsung meluncur ke Candi Jago, Malang. Akhirnya kesampaian juga kunjungi situs purbakala yang masih terjaga kondisinya.
Candi Jago didirikan pada masa Kerajaan Singasari pada abad ke 13 berlokasi di Kecamatan Tumpang kab. Malang. Candi ini mula-mula didirikan atas perintah raja Kertanagara
untuk menghormati ayahandanya, raja Wisnuwardhana. Keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit. Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Pada dinding luar kaki candi dipahatkan relief-relief cerita
Kresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma,
serta cerita fabel. Untuk mengikuti urutan cerita relief Candi Jago kita
berjalan mengelilingi candi searah putaran jarum jam (pradaksiana).
Pada sudut kiri candi (barat laut) terlukis awal cerita binatang
seperti halnya cerita Tantri. Cerita ini terdiri dari beberapa panel.
Sedangkan pada dinding depan candi terdapat fabel, yaitu kura-kura. Ada
dua kura-kura yang diterbangkan oleh seekor angsa dengan cara kura-kura
tadi menggigit setangkai kayu. Di tengah perjalanan kura-kura
ditertawakan oleh segerombolan serigala. Mereka mendengar dan kura-kura
membalas dengan kata-kata (berucap), sehingga terbukalah mulutnya. Ia
terjatuh karena terlepas dari gigitan kayunya. Kura-kura menjadi makanan
serigala. Maknanya kurang lebih memberikan nasihat, janganlah mundur
dalam usaha atau pekerjaan hanya karena hinaan orang.
Pada sudut timur laut terdapat rangkaian cerita Buddha yang
meriwayatkan Yaksa Kunjarakarna. Ia pergi kepada dewa tertinggi, yaitu
Sang Wairocana untuk mempelajari ajaran Buddha. Beberapa hiasan dan relief pada kaki candi berupa cerita
Kunjarakarna. Cerita ini bersifat dedaktif dalam kepercayaan Buddha,
antara lain dikisahkan tentang raksasa Kunjarakarna ingin menjelma
menjadi manusia. Ia menghadap Wairocana dan menyampaikan maksudnya.
Setelah diberi nasihat dan patuh pada ajaran Buddha, akhirnya keinginan
raksasa terkabul.
Pada teras ketiga terdapat cerita Arjunawiwaha yang meriwayatkan
perkawinan Arjuna dengan Dewi Suprabha sebagai hadiah dari Bhatara Guru
setelah Arjuna mengalahkan raksasa Niwatakawaca. Hiasan pada badan Candi Jago tidak sebanyak pada kakinya. Yang
terlihat pada badan adalah relief adegan Kalayawana, yang ada
hubungannya dengan cerita Kresnayana. Relief ini berkisah tentang
peperangan antara raja Kalayawana dengan Kresna. ( sumber : Wikipedia )
***
Masih blom mandi, dari Candi Jago lanjut ke Air Terjun Pelangi, masuknya bayar 6000 aja. Jalan ke Air Terjunnya lumayan banget... Dinamakan Air Terjun Pelangi, karena kalo ada sinar matahari terkena percikan air terjunnya yang deras banget jadi membentuk pelangi deh. Tapi sayangnya pas kesana, lagi gak ada mataharinya.
***
Dari Air Terjun Pelangi, menuju ke homestay kami di kawasan Tengger. Makan siang, mandi, jalan sekitar homestay, ke kebun sayuran milik penduduk sekitar. Sebagian besar mata pencarian penduduk daerah sini adalah bertani. Sayur disini harganya murah. Tapi gak bisa dibawa buat oleh2 juga ...
Makan siang di rumah Ibu Mulyadi : Nasi, sayur kacang panjang, ayam goreng, perkedel, sambel telor puyuh + kerupuk udang ... mmm yummy pas banget buat lagi laper.
Jalan disekitar homestay naik turun banget ... cape ... huh huh
Ngintip kebun daun bawang
Kubis baby
Jagung kering dijemur di bambu2, digantung memanjang dibuat mirip papan
***
Selesai makan siang & jalan2 di kebun tidur siang di full in bangun cuman makan malem aja bahas2 tiket karena ada pergantian jadwal penerbangan pulang. Terus tidur lagi... karena malemnya harus bangun tengah malem jalan jam.1 mau ke Penanjakan liat Sunrise.
jam 01.00 wib, sebelom berangkat tetep exis dulu ...
Perjalanan ke Penanjakan sekitar 2jam dari homestay kami. Bener2 mesti pake jeep karena jalanannya parah berbatu2. Gak dianjurkan banget deh buat orang yang berusia lanjut, soalnya nanti malah bisa berlanjut ke sesuatu yang serius...
Mengabadikan sunrise di Penanjakan, suhunya mencapai 9 derajat celcius... brrr
Awalnya mau pake jaket tebel minjem si papih, ternyata pas dipake tebel banget kaya kingkong n nyempit2in space deh, jadi gak dibawa. Pas sampe di Penanjakan kaos 4 lapis + jaket kaos di suhu 9 derajat celsius gak bertahan juga. Terpaksa deh sewa jaket 20.000, tp jaketnya bau ... jadi nyesel. Coba bawa aja tuh jaket kingkong, biar gak usah sewa, bersih lagi dari rumah, hiks hiks hiks...
Perjalanan menuju Bromo, naik turun lagi ... pusing2 seru lah ... meskipun harus menggunakan Jeep, ada juga yang nekat banget malah pake motor, coba sepeda pasti jebol deh betisnya.
Berhenti di tepian, mulai batas balok2, mobil dah gak boleh masuk karena batas wilayah suci tempat ritual peribadatan. Kalo mau masuk terus sampe ke puncak kawah, mesti jalan kaki atau naik kuda, karena tempatnya lumayan jauh dari berhentinya mobil.
Di kawasan ritual peribadatan ada semacam kuil.
Ini yang berhasil sampe ke puncak kawah, karena kena badai pasir, jadi gak berhasil deh sampe atas...
Perjalanan kembali dari atas
Suasana gurun2, terik matahari tapi suhunya ... brrr, anginnya juga kerasa banget.
Nglewatin Pasir Berbisik, mau turun udah males karena badai pasir yg lumayan heboh ...
Menuju Bukit Teletubbies_Padang Savana
Bukit Teletubbies_Padang Savana
***
Balik ke penginapan, mandi, makan n langsung ke Batu. Di Batu ada beberapa tempat wisata Batu Secret Zoo, dan yang kali ini kami kunjungi sih Kebun Apel Malang. Tiket masuknya 27.500/orang dapet welcome drink sari Apel n bisa makan Apel sepuasnya... Klo mau dibawa pulang tapi bayar lagi per kilo. Di Kebun Apel ini juga dijual keripik Apel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar